Tugas akhir untuk
memenuhi tugas softskill mata kuliah Bahasa Indonesia
Uang
dan Peranannya Dalam Perekonomian
Disusun
Oleh:
IIN
INDAH NOVITASARI
(1472004)
SEKOLAH TINGGI
ILMU EKONOMI
WIDYA DHARMA
MALANG
JURUSAN
AKUNTANSI
2015
KATA PENGANTAR
Segala
puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya sebagai
penulis dapat menyelesaikan artikel Uang
dan Peranannya Dalam Perekonomian ini dengan baik.
Artikel ini disusun untuk memenuhi tugas softskill mata
kuliah Bahasa Indonesia yang bertujuan agar pembaca dapat mengetahui istilah
uang dan peranan uang dalam kehidupan ekonomi. Semoga dengan disusunnya artikel
sebagai mahasiswa/i Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dapat lebih memahami tentang
hal yang berkaitan dengan perekonomian di Indonesia.
Saya sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membagi ilmu dan informasi serta
berbagai pihak yang telah membantu memberikan informasi dalam proses penyusunan
artikel ini. Terima kasih juga saya ucapkan juga kepada para pembaca, kritik
dan saran anda saya tunggu agar membuat artikel ini menjadi lebih baik lagi.
Turen, 14
Febuari 2015
Penulis
Abstrak
Fungsi sentral
dari uang yaitu sebagai alat tukar. Ilmu ekonomi tradisional dan modern
memiliki presepsi sama atas fungsi ini. Namun ada perbedaan definisi uang dalam
ilmu ekonomi tradisional dengan ilmu ekonomi modern, yaitu bahwa dalam ekonomi
modern kekayaan berharga bisa dibilang sebagai uang. Sedangkan dalam ilmu
ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima
secara umum. Uang beredar adalah semua jenis uang yang berada dalam
perekonomian, yaitu jumlah dari seluruh uang kartal ditambah dengan uang giral
dalam bank-bank umum. Dalam pengertian terbatas yang dimaksud uang beredar
adalah mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral yang dimiliki oleh
orang perseorangan, perusahaan-perusahaan dan badan-badan pemerintah. Dengan
adanya uang, nilai suatu barang dapat dengan mudah dinyatakan. Uang juga
dipakai untuk menentukan harga barang/jasa, yaitu uang komoditas dan uang flat.
Uang komoditas adalah uang uang yang memiliki nilai instrinsik. Contoh uang
komoditas ini adalah uang emas dan perak. Sedangkan uang flat, yaitu uang yang
tidak memiliki nilai instrinsik. Contohnya adalah uang logam dan kertas.
Kata Kunci : Uang, Ekonomi,
Ekonomi Makro, Permintaan dan Penawaran Uang, Bank Sentral dan Kebijakan
Moneter.
BAB
1. PENDAHULUAN
1.1.
LATAR BELAKANG
Uang
berarti alat pembayaran atau media pertukaran. Uang diciptakan untuk
melancarkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan dalam perekonomian. Dalam
ilmu ekonomi tradisional, uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat
diterima secara umum. Alat tukar tersebut dapat berupa benda apapun, yang
penting ia diterima sebagai alat tukar oleh masyarakat. Secara lebih spesifik
uang didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima
sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang dan jasa serta kekayaan berharga
lainnya juga untuk pembayaran hutang. Sony (2013:54) menyatakan “Yang
membedakan definisi uang pada ekonomi tradisional dengan ekonomi modern adalah
bahwa dalam ekonomi modern kekayaan berharga bisa dibilang sebagai uang.”
Jika
kita berfikir sejenak, kita akan melihat bahwa uang adalah benda yang aneh.
Kita belajar bertahun-tahun agar kita dapat mendapat penghidupan yang baik,
padahal setiap lembar rupiah hanyalah kertas, tanpa nilai instrinsik. Uang
tidak berguna sampai kita memakainnya. Tetapi uang bukannya tidak berguna dari
sudut pandang ekomomi makro. Dalam artikel ini kita melihat bahwa kebijakan
moneter saat ini adalah alat paling penting yang dimiliki pemerintah dalam
menstabilkan siklus bisnis. Bank sentral menggunakan kontrolnya pada suplai
uang untuk merangsang ekonomi ketika pengangguran meningkat atau
Dalam
artikel ini saya akan membahas tentang Uang
dan Peranannya dalam Perekonomian sebagai judul dalam penulisan artikel ini
agar masyarakat sadar akan arti uang di Indonesia. Dalam uraian artikel
dilengkapi dengan materi dan konsep untuk menambah jiwa kompetensi anda. Adapun
manfaat dari membaca artikel ini, menambah dan memperluas cakrawala pembaca
tentang Uang, Fungsi Uang, Permintaan dan Penawaran Uang serta Peranan Bank
Sentral dan Kebijakan Moneter.
1.2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Penulisan
artikel ini memiliki beberapa tujuan selain untuk memenuhi Tugas Softskill
Bahasa Indonesia, yaitu Uang dan Peranannya dalam Perekonomian.
1. Membuat
masyarakat sadar bahwa uang tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak tahu
arti dan maksud penggunaannya.
2. Memberikan
cara untuk mengetahui fungsi keuangan.
3. Dapat
mengetahui peranan
uang dalam
perekonomian.
4. Dapat
mengetahui masalah-masalah yang dihadapi oleh Bank Sentral.
1.3.METODE
PENELITIAN
Dalam
penulisan artikel ini, penulis mengambil informasi melaui sumber dari buku
yaitu:
1) Buku
karangan Sony Harry B. Harmadi berjudul Pengantar Ekonomi Makro tahun 2013.
2) Buku
karangan Rudi Dornbusch berjudul Makroekonomi edisi revisi tahun 2004.
3) Buku
karangan Paul A Samuelson berjudul Ilmu Makroekonomi tahun 2004.
1.4.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah
yang dimaksud uang?
2.
Apakah
fungsi uang?
3.
Bagaimana
peranan uang dalam perekonomian?
4.
Bagaimana sejarah uang?
5.
Bagaimana
peranan Bank Sentral dalam Perekonomian?
1.5. LANDASAN
TEORI
Pernyataan
uang sedikit terlihat awam, karena para ekonom menggunakan istilah “uang”
dengan pengertian teknis khusus. “Uang” saya artikan sebagai media pertukaran,
barang yang digunakan untuk membayar sesuatu, misalnya secara tunai. Dalam
bahasa sehari-hari “uang” kadangkala berarti “pendapatan”. Rudi (2004:45) berpendapat “ketika para ekonom berbicara tentang
“permintaan uang,” kami membahas tentang persediaan aset dalam bentuk tunai,
rekening, dan aset yang berdekatan, namun tidak generik seperti kekayaan atau
pendapatan”.
Ketertarikan
saya ialah mengapa konsumen dan perusahaan memegang uang selain aset dengan
tingkat pengembalian yang tinggi. Interaksi antara permintaan uang dengan
penawaran uang menghasilkan hubungan yang melalui otoritas moneter dan berpengaruh
pada tingkat output dan harga.
Uang
kertas dan koin adalah tender legal yang harus diterima semua pembayaran, umum
ataupun swasta. Koin dan uang kertas (jumlah dari keduannya dikenal sebagai
mata uang) adalah setengah dari komponen total uang. Samuelson (2004:256)
mengartikan
Uang adalah
segala sesuatu yang berfungsi sebagai alat tukar yang diterima umum. Konsep
yang paling penting adalah uang sempit yang merupakan jumlah koin dan uang
kertas dalam peredaran di luar bank ditambah dengan deposito uang yang dapat
dicekkan. Agregat moneter penting lainnya adalah uang luas yang terdiri dari
aset seperti rekening tabungan sebagai tambahan kion, uang kertas, dan deposito
yang dapat dicekkan.
Ketika uang dikelola secara baik,
seperti di Amerika Serikat pada tahun 1990-an output tumbuh secara halus dengan
harga stabil. Tetapi sistem moneter yang tidak dapat diandalkan, seperti di
Rusia selama dekade terakhir, dapat menyebabkan inflasi atau depresi. Samuelson (2004:53) menyatakan “Banyak
masalah ekonomi makro yang paling menghancurkan di dunia selama abad 20 yang
terjadi karena sistem moneter yang gagal.”
FUNGSI
UANG
Uang memiliki empat fungsi dalam
perekonomian, yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, sebagai
penyimpan nilai, dan alat pembayaran yang tertunda.
Fungsi uang sebagai alat tukar
menunjukkan bahwa uang dapat digunakan untuk mempermudah pertukaran barang dan
jasa. Seseorang yang ingin memperoleh berbagai jenis barang untuk memenuhi
kebutuhannya dapat dengan mudah mempergunakan uang.
SEJARAH UANG
Apa
yang dimaksud dengan uang ? Uang adalah segala sesuatu yang berfungsi sebagai
alat tukar yang diterima umum. Karena uang mempunyai sejarah yang panjang dan
menarik, maka kita akan mulai dengan deskripsi evolusi uang. Samuelson (2004:238) mengungkapkan
pengalaman berikut
Beberapa
tahun lalu, Mademoiselle Zeile, seorang penyanyi dari Theatre Lyrique di Paris,
melalukan konser di Society Island. Sebagai pertukaran dari Norma menerima
sepertiga dari pemasukan. Ketika dihitung, bagiannya terdiri dari 3 babi, 23
kalkun, 44 ayam, 5000 kelapa, selain sejumlah ternak dan sayuran ini akan
bernilai 4000 franc, yang berarti jumlah yang banyak untuk pembayaran lima
lagu. Tetapi karena di Society Island uang merupakan barang langka dan karena
Mademoiselle tidak dapat mengkonsumsi bagian yang diterimanya tersebut seorang
diri, maka ia perlu untuk segera memberi makannya dengan buah-buahan tersebut.
Contoh ini menggambarkan barter,
yang meliputi pertukaran barang dengan barang. Pertukaran melalui barter
kontras dengan pertukaran dengan uang karena babi, kalkun, dan lemon tidak
secara umum diterima sebagai uang yang dapat digunakan Mademoiselle Zelie untuk
membeli barang. Walau barter lebih dari pada tidak ada perdagangan sama sekali,
ia berjalan di bawah kelemahan besar karena pembagian kerja yang rumit tidak
mungkin terjadi tanpa penemuan sosial besar dari uang.
Sejalan dengan perkembangan ekonomi,
orang tidak lagi perlu membarter barang seseorang dengan yang lainnya.
Sebaliknya merekab menjual barang untuk uang dan kemudian menggunakan uang
untuk membeli barang lain. Sekilas ini terlihat memperumit masalah karena
meliputi salah satu transaksidengan dua. Jika anda punya apel dan ingin kacang,
bukankah anda lebih mudah menukarnya langsung dari pada menjual apel untuk uang
dan menggunakan uang untuk kacang ?
Sebenarnya yang benar justru
sebaliknya: dua transaksi uang lebih sederhana daripada satu transaksi barter.
Sebagai contoh, beberapa orang mungkin ingin membeli apel, dan beberapa mungkin
ingin menjual kacang. Tetapi hampir tidak mungkin bertemu dengan orang yang
keinginannya berkomplementer dengan keinginan anda pada saat yang sama, ingin
menjual kacang dan membeli apel. Dalam pepatah ekonomi klasik, dari ebetulan
ganda akan keinginan, Jadi dalam barter keduannya tidak dapat bertransaksi
langsung, kecuali seorang penjahit yang lapar kebetulan bertemu dengan petani
tak berpakaian yang mempunyai mkanan dan ingin berpakaian.
Masyarakat yang bergadang secara
ekstensif tidak bisa mengatasi kelemahan besar barter. Penggunaan alat tukar
yang umum, uang, memungkinkan petani membeli celana dari penjahit, yang membeli
sepatu dari tukang sepatu, yang membeli kulit dari petani.
Masing-masing dari kegiatan
pertukaran uang memiliki kelebihan dan kekurangan. Ternak tidak dapat dibagi
dalam pecahan kecil, bir tidak semakin enak dengan penyimpanan, walau anggur
iya. Minyak zaitun merupakan uang cair yang bisa dibagi sekecil apapun dengan mudah
tapi repot penanganannya.
Pada abad ke 19, uang telah terbatas
secara eksklusif seperti perak dan emas. Bentuk uang seperti ini punya niali
instrinsik berarti mereka mempunyai nilai guna pada diri mereka sendiri. Karena
uang memiliki nilai instrinsik, pemerintah tidak perlu menjamin nilainya, dan
jumlah uang diatur oleh pasar melalui penawaran dan permintaan perak dan emas.
Tetapi uang logam memiliki kelemahan karena sumber yang langka perlu ditambang,
terlebih lagi uang, logam dapat menjadi berlebih hanya karena penemuan tambang
baru.
Timbulnya kontrol moneter dari bank
sentral telah menghasilkan sistem keuangan yang jauh lebih stabil. Nilai
instrinsik uang sekarang adalah niali yang paling tidak penting dari uang.
Ketika uang perak atau emas berganti
ke uang kertas. Inti uang kini berkuak. Uang diinginkan bukan karena dirinya,
tetapi karena barang-barang yang akan dibelinya. Kita tidak menginginkan untuk
mengkonsumsi uang secara langsung, tetapi kita menggunakannya dengan
menggunakannya dengan membuangnya. Bahkan ketika kita memilih untuk menyimpan
uang, uang menjadi berharga hanya karena kita bisa menggunakannya nanti.
Penggunaan uang kertas telah
tersebar luas karena ia merupakan alat tukar yang mudah digunakan. Uang kertas
mudah dibawa dan disimpan. Nilai uang bisa dilindungi dari pemalsuan dengan
pembentukan pola gambar yang hati-hati. Fakta bahwa individu tidak bisa secara
legal mencetak uang menjaganya tetap langka. Dengan batasan ini, suplai uang
menjadi bernilai. Uang bisa membeli barang-barang. Selama orang bisa membayar
tagihan mereka dengan uang, selama uang dapat diterima sebagai alat pembayaran,
maka ia menjalankan fungsi uang.
Kebanyakan uang saat ini adalah uang
bank deposito atau cek dalam bank atau lembaga keuangan lainnya. Cek diterima
untuk menggantikan pembayaran tunai atas banyak barang dan jasa. Pada
kenyataannya jika kita hitung nilai dollar total dari transaksi 90% berjalan
dengan uang bank sisanya dengan tunai.
Saat ini terdapat inovasi cepat
dalam penggembangan bentuk-bentuk berbeda dari uang. Sebagai contoh beberapa
institusi finansial sekarang menghubungkan rekening cek dengan rekening
tabungan atau bahkan portofolia saham, memungkinkan pelanggan menggunakan cek
berdasarkan nilai saham mereka. Perusahaan-perusahaan sedang membangun
cara-cara agar orang menggunakan internet untuk membayar semua tagihan mereka
secara elektronis.
Sekarang kita memasuki pasar uang
dan berkonsentrasi pada permintaan saldo riil. Permintaan uang adalah
permintaan saldo uang riil (real money
balances) karena masyarakat memegang uang berdasarkan apa yang ingin
dibeli. Semakin tinggi tingkat harga, maka semakin besar keseimbangan nominal
yang harus dipegang seseorang agar dapat membeli sejumlah barang. Jika tingkat
harga naik dua kali, maka seorang yang memegang keseimbangan nominal dua kali
lebih banyak agar dapat membeli sejumlah barang.
“Permintaan saldo riil (the demand for real balances) tergantung
pada tingkat pendapatan riil dan suku bunga. Tergantung pada tingkat pendapatan
riil karena individu memegang uang untuk membayar pembelian, yang kembali
tergantung pada pendapatan. Permintaan uang juga tergantung pada biaya memegang
uang. Biaya memegang uang adalah keuntungan yang hilang jika memegang uang
dibanding memegang aset lain. Semakin tingkat bunga maka semakin besar biaya
memegang uang, dan berhubungan dengan itu, semakin kecil uang kas yang dimiliki
pada tiap tingkat pendapatan. Individu dapat membuat uang mereka lebih ekonomis
ketika suku bungan naik dengan cara mengatur uang yang benar serta membuat
transfer dari uang ke obligasi begitu juga uang mereka bertambah. Jika suku
bunga sebesar 1 persen, terdapat sedikit keuntungan dari memegang obligasi
dibanding uang. Tetapi, ketika suku bunga sebesar 10 persen, adalah berharga usaha-usaha
untuk tidak memegang uang lebih dari kebutuhan belanja sehari-hari.
Uang mempelajari ekuilibrium dalam
pasar uang, kita harus menjelaskan bagaimana peranan penawaran uang ditentukan.
Kualitas uang nominal, M, dikontro oleh Federal
Reserve System di Amerika Serikat. Bank Sentral adalah nama lain dari
sejumlah negara, dan tentu berdasarkan sejarahnya kualitas uang nominal
ditentukan oleh cadangan emas yang dimiliki atau kekayaan lain.
Beberapa jenis uang, termasuk
kebanyakan deposit bank, diberikan bunga, namun pada tingkat yang lebih rendah
dari obligasi. Beberapa bagian pemilikan uang termasuk mata uang tidak mendapat
bunga, sehingga secra keseluruhan, uang mendapat bunga lebih sedikit dibanding
aset lain. Oleh karenanya terdapat biaya bunga dalam memegang uang.
Kenaikan suku bunga mengurangi
permintaan saldo riil. Agar permintaan saldo riil sama dengan penawaran yang
tetap, maka tingkat pendapatan harus naik. Berhubungan dengan itu, ekuilibrium
pasar uang berimplikasi bahwa kenaikan suku bunga diikuti oleh kenaikan tingkat
pendapatan. Rudiger menyatakan (2004:232) “Kombinasi suku bunga dan tingkat
pendapatan dimana permintaan saldo riil sama dengan penawarannya, sepanjang
pasar uang berada pada ekuilibrium”.
Uang begitu luas digunakan sehingga kita
kembali berfikir betapa mengagumkannya alat ini. Tak mungkin membayangkan
perekonomian modern berjalan tanpa menggunakan uang atau sesuatu semacam itu.
Menurut Rudiger (2004:363) “ Dalam mitos perekonomian barter yang tidak
terdapat uang, setiap transaksi harus melibatkan pertukaran barang atau jasa
pada kedua transaksi”.
Contoh kesulitan barter sudah jelas.
Ekonom yang ingin memotong rambutnya harus mencari tukang cukur yang ingin
mendengarkan kuliah ekonomi. Aktor yang menginginkan stelan baju harus mencari
penjahit yang ingin menyaksikan pertunjukkan, dan sebagainnya. Tanpa adanya
media pertukaran, perekonomian modern tidak dapat berjalan. Uang sebagai media
pertukaran, tidak memerlukan lagi persyaratan.
Fungsi uang adalah sebagai media
pertukaran, sebagai media penyimpan nilai, satuan hitung dan standar pembayaran
di masa depan. Penyimpanan nilai merupakan aset yang menjaga nilai sepanjang
waktu. Maka individu yang memegang penyimpanan nilai dapat menggunakan aset
tersebut untuk melakukan pembelian pada waktu yang akan datang. Jika suatu aset bukan merupakan penyimpanan
nilai, maka tidak bisa digunakan sebagai media pertukaran. Bayangkan jika memakai es krim sebagai uang
tanpa adanya kulkas. Akan sulit bagi seorang memberikan barang demi uang (es
krim) jika uang tersebut dipastikan akan mencair dalam lima menit. Agar berguna
sebagai uang, sebuah aset harus merupakan penyimpanan nilai, dan terdapat
fungsi penyimpanan nilai selain uang, seperti obligasi, saham, dan rumah.
Satuan hitung adalah unit dimana
harga dicantumkan dan disimpan. Harga dinyatakan dala dollar dan sen, dan
dollar dan sen merupakan unit dimana persediaan uang diukur. Biasanya, unit
uang juga merupakan unit perhitungan, tapi tidak esensial. Di banyak negara
yang berinflasi tinggi, dollar menjadi unit perhitungan meskipun uang lokal
tetap berlaku sebagai media pertukaran.
Terakhir sebagai standar pembayaran
di masa depan, init yang digunakan dalam transaksi jangka panjang, seperti
dalam pinjaman. Jumlah yang harus dibayar kembali dalam 5 atau 10 tahun
dinyatakan dalam dollar dan sen. Dollar dan sen berperan sebagai standar utang.
Sekali lagi, bukanlah hal esensial bahwa standar uang dinyatakan dalam unit
uang. Misalkan pembayaran akhir pinjaman bisa dihubungkan dengan pola tingkat
harga, alih-alih dalam dollar dan sen yang tetap. Ini dikenal sebagai pinjaman
yang indeks. Dua terakhir dari empat fungsi uang, secara berhubungan, merupakan
fungsi uang yang biasanya digunakan, bukan yang perlu digunakan. Dan fungsi
sebagai store of value merupakan salah satu yang banyak digunakan aset. Menurut
Rudiger (2004:365) poin akhirnya
Uang adalah
apapun yang secara umum diterima dalam pertukaran. Di masa dulu amat beragam
uang yang digunakan: komoditi sederhana seperti kerang, kemudian logam,
selembar kertas yang mempresentasikan klaim terhadap emas atau perak, selembar kertas yang hanya mengklaim selembar
kertas lain, dan kemudian kertas dan
catatan elektronis dalam rekening bank. Betapapun indahnya sebuah kertas diukir, tetaplah bukan merupakan uang
apabila tidak ditehgrima sebagai alat pembayaran. Dan betapa anehnya benda
dibuat, jika ia diterima dalam pembayaran merupakan uang. Lantas kemudian
terdapat perputaran inheren dalam penerimaan uang. Uang diterima dalam suatu
pembayaran hanya karena kepercayaan bahwa uang tersebut akan diterima dalam
suatu pembayaran lain.
Uang beredar utamanya terdiri dari
deposito di bank yang tidak secara langsung dikontrol the Fed. Pada bagian ini
saya mengembangkan detai proses bagaimana uang beredar ditentukan dan khususnya
peran the Fed. Konsep kunci untuk memahaminya adalah bagian cadangan perbankan.
Dalam dunia dimana uang hanya berupakoin emas dan hanya raja yang memiliki hak
mencetak uang koin itu, uanh beredar akan sama dengan koin emas yang dicetak.
Kontras dengan masyarakat futuristik yang tak memiliki uangtunai karena semua
pembayaran dilakukan lewat transfer elektronik melalui bank dan peraturan
menetapkan bank memiliki koin emas senilai 20 persen dari kewajibannya. Dalam
kasus ini, uang yang tersedia di masyarakat sebesar lima kali jumlah koin emas.
Koin emas tersebut tidak digunakan sebagai uang. Melainkan sebagai “base” yang menyokong deposito yang
tersedia didalam sistem perbankan. Uang beredar riil ditentukan lewat perpaduan
dua sistem fiksional ini. Rudiger (2004:382)
menerangkan “ Uang berdaya tinggi
terdiri dari uang kartal dan deposito bank pada the Fed”
Sebagian mata uang yang dipegang
masyarakat membentuk sebagian uang yang beredar. Mata uang dalam brangkas bank
dan deposito bank pada the Fed digunakan sebagai cadangan penyokong deposito
individu dan bisnis pada bank. Kontrol the Fed terhadap uang primer adalah
merupakan cara utama bagaimana the Fed menentukan uang beredar. Rudiger (2004:382)
menyatakan “Penggandaan uang adalah rasio stok uang dengan stok uang budaya
lain”.
Semakin besar penggandaan uang maka
semakin kecil rasio mata uang deposito, yakni maka semakin kecil proporsi stok
uang berdaya tinggi yang digunakan sebagai mata uang yang mengubah satu uang
berdaya tinggi untuk satu uang dan semakin besar proporsi yang tersedia untuk
dicadangkan yang mengubah lebih besar dari satu dibanding satu. Rudiger (2004:383)
menyatakan
Pola pembayaran
masyarakat menentukan seberapa banyak mata uang dipegang relatif terhadap
depositonya. Rasio mata uang deposito dipengaruhi oleh biaya dan kemudahan
mendapatkan secara tunai, misalkan jika terdapat mesin tunai didekatnya maka
masyarakat rata-rata akan memiliki sedikit uang tunai karena biaya
mendapatkannya rendah. Rasio mata uang deposito memiliki pola musiman yang
kuat.
The Fed kadangkala membeli atau
menjual valuta asing dalam upaya mempengaruhi nilai tukar. Pembelian dan
penjualan valuta asing mempengaruhi uang primer. Pada neraca bahwa apabila bank
sentral membeli emas atau valuta asing, terdapat hubungan dengan kenaikan uang
berdaya tinggi, seperti halnya the Fed membayar dengan kewajibannya sendiri
terhadap emas atau valuta asing yang dibeli. Oleh karenanya operasi pasar
valuta asing mempengaruhi uang primer. Rudiger (2004:368) menyatakan “Detil
dari tampak hal ini menjadi rumit oleh kenyataan, yang tidak kita bahas disini,
bahwa the Fed dan Departemen Keuangan biasanya berkolaborasi menginterverensi
alat tukar”.
Selama periode sejak tahun 1950an,
tekanan agar the Fed mengontrol suku bungan versus mengontrol uang beredar
telah berubah. Awalnya hampir seluruh penekanan dilakukan pada suku bunga
sesungguhnya, tidak terjadi hingga 1959 dimana the Fed bahkan mampu
dipublikasikan data stok uang. Hingga tahun 1982 tekanan pada target moneter
relatif stabil. Sejak itu tekanan bergeser kembali meningkat pada suku bunga
dan pendekatan kebijhakan moneter lebih sebagai pilihan kedua.
Beberapa orang percaya bahwa
pertumbuhan uang dan inflasi berhubugan dalam cara yang amat sederhana.
Sementara pertumbuhan uang amat penting untuk menjelaskan inflasi, banyak versi
cerita yang dapat terjadi. Paling tidak ada kasus di luar situasi normal. Itu
adalah pesan dari bagian ini. Selanjutnya di bab ini kita akan membahas
hiperinflasi dimana pertumbuhan uang merupakan pemain dominan.
2. PENUTUPAN
2.1. KESIMPULAN
Uang
merupakan suatu benda yang diterima secara umum oleh lapisan masyarakat sebagai
alat perantara untuk mempermudah transaksi atau jual-beli dalam kehidupan
ekonomi masyarakat uang dapat dibedakan menjadi uang kartal, uang giral dan
uang quasi. Uang yang sah dan wajib digunakan masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari disebut uang kartal yang terdiri atas uang logam dan uang kertas.
2.2. SARAN
Manusia
dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan uang dan uang merupakan alat bayar yang
sah kerena itu kita jangan sekali-kali melakukan praktek pencucian uang dan
pemalsuan uang karena dapat merugikan Negara dan memperlambat pertumbuhan
ekonomi Negara kita.
2.3.DAFTAR ISI
Harmadi,
Sony Harry B.2013.Pengantar Ekonomi Makro.Banten:Universitas Terbuka.
Dornbush, Rudi, dkk.2004.Makroekonomi edisi revisi.Jakarta:P.T.
Media Global Edukasi.
Samuelson,
Paul A dan Nordhaus, William D, dkk.2004.Ilmu Makroekonomi edisi revisi.Jakarta:P.T.
Media Global Edukasi.
Terima Kasih & Semoga Bermanfaat :)